Minggu, 16 Oktober 2016

10 Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan dahulu merupakan wilayah 3 kerajaan besar yang secara berturut-turu telah menguasai daerah ini, yaitu : Kerajaan Negara Dipa, Kerjaan Daha dan Kesultanan Banjar. Kemudian setelah Indonesia merdeka, Kalimantan Selatan dibentuk sebagai satu Provinsi, dan melalui DPRD Kalimantan Selatan dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan.

Masyarakat Kalimantan Selatan termasuk kedalam masyarakat rumpun melayu, namun dengan pengaruh kebudayaan dayak, jawa dan sunda. Bahkan saat ini ada beberapa suku adat yang tinggal di Provinsi Kalimantan Selatan, antara lain :
1. Suku Banjar
2. Suku Jawa
3. Suku Bugis
4. Suku Madura
5. Suku Sunda
6. Suku Bakumpai
7. Suku Betawi
8. Suku Minangkabau
9. Suku Banten

Dari berbagai suku tersebut, maka alat-alat musik tradisional Kalimantan Selatan banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dari berbagai suku tersebut diatas. Pada artikel ini kita akan mengenal 10 alat musik yang berasal dari Kalimantan Selatan :

1. Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan - Kintung

Kintung adalah alat musik tradisional yang berasal dari Provinsi Kalimantan Selatan. Alat musik kintung dipergunakan untuk mengiringi pertunjungan musik kintung. Adapun bentuk alat musik tradisional ini mirip dengan alat musik angklung / calung dari Jawa Barat, yaitu dari bambu dan dibunyikan dengan cara dipukul. Untuk mengatur bunyi tergantung pada rautan bagian atasnya hingga melebihi dari seperdua lingkaran bambu. Rautan itu makin ke atas semakin mengecil sebagai pegangannya. Sedang bagian bawahnya tetap seperti biasa. Panjangnya biasanya dua ruas, dan buku yang ada di bagian tengahnya (dalam) dibuang agar menghasilkan bunyi. Pengaturan bunyi biasanya tergantung pada rautan bagian atasnya. Semakin dibuang atasnya itu akan menimbulkan nada yang lebih tinggi.

Musik Kintung termasuk alat musik pentatonis, boleh dikatakan pula sejenis alat musik perkusi. Karena cara membunyikannya dihentakkan pada sebuah potongan kayu yang bundar. Alat musik Kintung ini berjumlah 7 buah dan masing-masing mempunyai nama, yaitu : Hintalu randah, hintalu tinggi, tinti pajak, tinti gorok, pindua randah, pindua tinggi dan gorok tuha.

2. Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Kalang Kupak

Kalang Kupak adalah alat musik tradisional dari Kalimantan Selatan yang juga dibuat dari bambu, biasanya dari jenis bambu tamiang. Sama halnya dengan kintung, Kalang Kupak terdiri dari 8 ruas bambu yang masing-masing dipotong setengahnya dan meruncing di bagian ujung. Ruas-ruas bambu tersebut kemudian disatukan dengan serat rotan hingga bentuknya menyerupai calung dari Jawa Barat. Kalang Kupak berperan sebagai pembawa melodi, dimainkan bersama alat musik agung (gong), babun (gendang), lumba (gendang), dan kecapi untuk mengiringi upacara adat Balian, yaitu upacara keselamatan bagi kehidupan masyarakat setempat yang dilaksanakan setiap tahun dan untuk mengiringi tarian adat, seperti tari Gintor.

Kalang Kumpak merupakan alat musik tradisional Suku Bukit. Masyarakat Dayak Maanyan menyebut kalang kumpak dengan nama "salung" yang berfungsi untuk menghibur petani di ladang dan untuk mengusir binatang buas.

3. Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Panting

Panting merupakan alat musik yang dipetik yang berbentuk seperti gambus Arab tetapi ukurannya lebih kecil. Panting merupakan alat musik dari Kalimantan Selatan, pada umumnya adalah orang / masyarakat Banjar. Tokoh yang paling terkenal sebagai pemain Panting adalah A. Sarbaini. Dan ada juga grup-grup musik Panting yang lain. Tetapi sekarang ini seiring dengan adanya perkembangan zaman grup musik Panting menjadi semakin sedikit bahkan jarang ditemui.

4. Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Kurung Kurung

Kurung-kurung adalah alat musik tradisional yang berasal dari Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan. Alat musik Kurung - kurung ini terbuat dari kayu panjang dan dibawahnya terbuat dari bambu dan peralatan lainnya. Musik ini bisa mengeluarkan bunyi setelah dihentak-hentak dulu ke tanah dan setiap alat musik mengeluarkan bunyi berbeda satu sama lain, sehingga bila pemainnya ingin menciptakan irama, maka caranya menghentakan alat itu secara bergantian sesuai irama yang dikehendaki

Alat musik peninggalan nenek moyang ini biasanya dimainkan saat upacara adat atau acara perkimpoian dan kenduri. Belakangan digunakan untuk acara perkimpoian, menyambut tamu atau pejabat ke kekampung atau acara kenduri lainnya. Namun keberadaan alat musik kurung-kurung saat ini hampir punah.

5. Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Bumbung

Alat musik bumbung dibuat dari bambu, merupakan alat musik tradisional Kalimantan Selatan. Bumbung sendiri berawal dari  bumbung “Bumbung lamang” (Beras ketan yang dibakar dalam bumbu) yang dimodifikasi menjadi alat musik diatonik, terdiri dari 7 nada dasar. Untuk membuat alat musik bumbung biasanya terbuat dari 2 ruas bambu.

Alat musik bumbung ini dapat ditemukan di Desa Berikin Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

6. Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Kuridin / Guriding

Alat musik Kuridin adalah alat musik tradisional Kalimantan Selatan yang terbuat dari Bambu. Nama Penamaan Kuridin diberikan oleh Penduduk Hulu Sungai Tengah dan Desa Harakit Kabupaten Tapin. Lain lagi dengan penduduk Kelurahan Ulu Banteng Kecamatan Bakupai Kabupaten Barito Kuala, alat musik ini disebut Guriding.

Alat musik kuridin ini dibunyikan dengan cara ditiup, dan hampir mirip dengan alat musik karinding dari Jawa Barat.

7. Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Kalampat

Kalampat adalah alat musik tradisional dari Kalimantan Selatan, khususnya masyarakat daerah Labuhan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kalampat adalah sejenis gendang berkepala tunggal. Badan gendang terbuat dari batang batung atau bambu tebal berdiamter besar. Kalampat dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul dari rotan. Kalampat dimainkan bersama dengan agung (gong) sebagai pengiring dalam upacara Bawanang (panen padi), Babalian (bahiaga atau upacara pengobatan yang bersifat magis).

8. Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Sarunai Banjar

Musik ini tergolong aerofon atau alat musik tiup, perkataan Sarunai atau Sarunai, yang diambil dari kata Surnai bahasa Persia. Surna dari bahasa Arab dan Sahnai dari bahasa india. Musik ini terbuat dari Bambu atau kayu seperti suling terompet namun pendek, terdiri dari 4 bagian yaitu mulut, sekar bibir, badan (batang) dan corong satu sama lainya bisa dilepas dan dipasang kembali. Serunai berfungsi sebagai alat musik pertunjukan pancak silat. Disuku Bukit/Dayak berpungsi sebagai pengiring musik upacara adat.

9. Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Terbang Mahidin

Mahidin adalah salah satu pertunjukan seni di Kalimantan Selatan yang menggunakan alat musik tradisional terbang. Madihin sebagai suatu karya sastra lisan yang dipentaskan mempunyai fungsi sebagai penyajian estitis (tontonan) yang dinikmati penonton ( Syukrani,1994:6 ).

Alat musik terbang sendiri telah kita ketahui adalah sejenis alat musik pukul yang terbuat dari kayu berbentuk bulat dengan lubang ditengahnya. Salah satu lubang tersebut ditutup dengan kulit binatang yang apabila dipukul akan mengeluarkan bunyi dengan nada yang sesuai dengan diameter kayu tersebut.

Alat musik terbang sendiri bisa kita temui di beberapa daerah di Indonesia seperti di Provinsi Banten maupun di DKI Jakarta. Baca : Kesenian Terbang Buhun

10. Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Gamelan Banjar

Gamelan Banjar merupakan bentuk kesenian yang menggunakan beberapa alat musik tradisional. Gamelan Banjar sendiri sudah ada sejak jaman Kerajaan Negara Dipa pada abad ke-14 yang dibawa oleh Pangeran Suryanata ke Kalimantan Selatan bersamaan dengan kesenian Wayang Kulit Banjar dan senjata keris sebagai hadiah kerajaan Majapahit. Pada masa itu masyarakat Kalsel pada waktu itu dianjurkan untuk meniru budaya Jawa.

Mengingat kesenian ini berasal dari Kerajaan Majapahit, maka tak heran jika alat musik tradisional yang digunakan juga banyak memiliki kesamaan. Namun demikian dalam perkembangannya ada dua versi gamelan Banjar. Yaitu gamelan banjar versi keraton dan gamelan banjar kerakyatan.

Gamelan Banjar versi keraton, perangkat instrumennya :

  1. babun
  2. gendang dua
  3. rebab
  4. gambang
  5. selentem
  6. ketuk
  7. dawu
  8. sarun 1
  9. sarun 2
  10. sarun 3
  11. seruling
  12. kanung
  13. kangsi
  14. gong besar
  15. gong kecil


Gamelan Banjar versi rakyatan, perangkat instrumennya :

  1. babun
  2. dawu
  3. sarun
  4. sarantam
  5. kanung
  6. kangsi
  7. gong besar
  8. gong kecil


Namun seiring waktu, gamelan banjar versi keraton semakin memudar dan yang sampai saat ini bertahan adalah gamelan bajar versi kerakyatan.

Demikian Sobat tradisi, 10 Alat musik tradisional Kalimantan Selatan. Semoga menambah wawasan Sobat semua. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya...