Sejak lama, seni musik adalah salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari budaya Melayu Bengkulu. Hal ini dibuktikan dengan beragam jenis alat musik tradisional yang telah dikenal masyarakatnya. Di antara alat-alat musik tersebut, terdapat beberapa jenis alat musik yang sudah dikenal secara umum dalam budaya Melayu, seperti gendang, gambus, serunai, dan lain sebagainya. Namun, selain itu terdapat pula jenis alat musik yang memang benar-benar asli dari budaya Bengkulu. Apa saja nama alat musik itu? Bagaimana cara memainkannya? Berikut ini pembahasannya!
Alat Musik Tradisional Bengkulu
Sebelum membahas tentang alat musik tradisional Bengkulu, terlebih dahulu mari kita pahami apa saja etnis sub suku Melayu yang tinggal di provinsi ini.
Berdasarkan data Wikipedia, dapat kita ketahui bahwa terdapat 7 suku besar yang mendiami provinsi Bengkulu sejak lama. Ketujuh suku tersebut yaitu suku Muko-Muko, suku Pekal, suku Rejang, suku Lembok, suku Serawai, suku Basemah, dan suku Kaur. Suku-suku tersebut memiliki ciri khas dan keunikan budayanya masing-masing. Akan tetapi, dalam urusan budaya seni musik, terdapat kesamaan mencolok dalam kehidupan masyarakat tersebut dengan adanya 4 jenis seni musik tradisional yaitu Geritan atau seni bercerita sambil berlagu, Serambeak atau seni patatah-petitih, Andei-andei atau seni sastra yang berisi nasihat, dan Sambei atau seni vokal yang dipertunjukan dalam pesta perkawinan.
Dalam mempertunjukan keempat jenis seni musik tersebut, masyarakat Bengkulu menggunakan beberapa instrumen alat musik untuk menghasilkan bunyi-bunyian indah seperti yang saat ini dapat kita lihat di Museum Negeri Bengkulu. Alat musik tradisional Bengkulu tersebut antara lain:
1. Alat Musik Doll
Doll adalah alat musik tradisional Bengkulu yang berupa sebuah gendang dengan bentuk cembung di bagian sisinya. Sejak dulu, gendang ini dimainkan dalam perayaan Tabot (1 sd 10 Muharram), perayaan untuk mengenang kematian cucu Nabi Muhammad. Instrumen tepuk ini tidak dapat dimainkan oleh sembarang orang. Hanya Sipai atau orang keturunan India saja yang diperkenankan memainkannya.
Dalam memainkan Dol, terdapat suatu aturan yang wajib ditaati oleh pada Sipai. Aturan tersebut terkait dengan jenis pukulan dan ritme tepukan yang dimainkan. Terdapat 3 jenis tepukan dalam aturan tersebut yaitu suwena, tamatam, dan suwari. Tepukan suwena adalah pukulan dengan tempo lambat yang digunakan untuk menggambarkan duka cita, tepukan tamatam adalah pukulan dengan ritme cepat yang digunakan untuk suasana riang, sementara tepukan suwari adalah tepukan satu-satu untuk tempo yang panjang.
Dalam pementasan, Dol tidak dimainkan sendiri. Ada instrumen lain seperti tassa, serunai, rebana yang mengiringinya.
2. Alat Musik Rebana Kerincing atau Tassa
Rebana kerincing adalah alat musik tradisional Bengkulu yang berupa rebana dengan pelengkap logam di bagian kayunya. Saat ditepuk, selain menghasilkan suara dari getaran kulit membrannya, alat musik ini juga menghasilka bunyi gemerincing dari hasil benturan logam. Alat musik yang juga dikenal dengan nama Tassa ini ditemukan dalam budaya suku Muko-muko di Bengkulu Selatan pada 5 Maret 1998.
3. Alat Musik Serunai
Ada 2 jenis serunai atau seruling dalam perlengkapan alat musik tradisional Bengkulu. Satu terbuat dari kayu dan satu lagi terbuat dari kuningan. Kendati bahan pembuatannnya berbeda, kedua serunai ini memiliki bentuk, fungsi, dan cara memainkan yang sama. Serunai ini dilengkapi dengan 6 lubang nada dan corong dari batok kelapa. Serunai dimainkan sebagai pengiring alat musik lainnya.
4. Alat Musik Kulintang
Kita juga dapat menemukan adanya kulintang dalam daftar alat musik tradisional Bengkulu. Ada 2 jenis kulintang berdasarkan bahan pembuatannya, pertama yang berasal dari logam, dan kedua yang dibuat dari bahan kayu.
Kedua jenis kulintang ini dimainkan dengan cara yang sama, yaitu dipukul menggunakan alat pemukul khusus. Hanya saja, bunyi dari kedua alat musik ini sangat berbeda. Kulintang dari bahan logam umumnya menghasilkan suara yang lebih nyaring dan kuat.
5. Alat Musik Gambus
Gambus adalah alat musik khas jazirah Arab yang mulai dikenal masyarakat Melayu Bengkulu setelah pedagang Gujarat berinteraksi dalam jalur pelayaran dan perdagangan. Gambus menjadi alat musik melodis dan alat musik harmonis yang melengkapi pertunjukan musik khas Bengkulu. Oleh karenanya instrumen yang memiliki 9 dawai dan dimainkan dengan cara dipetik ini tidak bisa dilepaskan dari budaya Bengkulu.
6. Alat Musik Gendang Panjang
Gendang panjang terbuat dari kulit kambing yang dibentangkan pada batang kayu kelapa. Kulit kambing ini dijalin dengan tali nilon agar merenggang kuat dan menghasilkan suara yang nyaring saat ditepuk. Alat musik ini umumnya dimainkan dalam upacara pernikahan adat.
Nah, itulah daftar beberapa alat musik tradisional Bengkulu dan penjelasannya yang dapat kami sampaikan. Alat-alat musik di atas saat ini mulai tergerus dan ditinggalkan oleh kaum muda. Kewajiban kita adalah untuk melestarikan kembali peninggalan budaya tersebut agar jangan sampai punah dan termakan zaman.